Cari Blog Ini

Rabu, 26 Oktober 2011

Curhat, Eps. 1

Entah kenapa, hari ini aku ingin sekali mencurahkan segala kepanatan yang aku alami akhir-akhir ini. Bukan tentang tugas kuliah atau Ujian Tengah Semester yang sekarang sedang aku jalani. Tapi lebih dari itu. Lebih penting, lebih mempengaruhi kehidupanku.


Sebenarnya, aku sudah merasa nyaman dengan kehidupanku yang sekarang. Kuliah, tertawa bersama teman-teman, membicarakan orang lain (yang ini memang menyenangkan walaupun sebenarnya tak baik), dan semua aktivitasku yang lain. Tapi, belakangan ini aku mulai merasa ada sesuatu yang kurang. Sesuatu yang seharusnya menjadi bagian dari hidupku, tapi tak ada di hidupku. Tentu ini sangat tak menyenangkan. Aku sering merasa kesepian walaupun aku sedang bersama teman-teman, apa lagi jika aku sedang sendirian di kamar. Aku sering bertanya-tanya pada diriku sendiri. Ada apa sebenarnya? Aku benar-benar bingung. Tak tahu harus apa.
Aku pernah mengira bahwa aku membutuhkan seseorang yang bisa menemaniku. Seseorang yang ada ketika aku merasa kesepian. Seseorang yang bisa mengerti perasaanku, menghapus air mataku dengan kata-katanya yang menghibur, menggenggam erat tanganku sambil berkata, "tenang, ada aku di sini, dan yakinlah semuanya akan berakhir dengan indah."
Apakah ada seseorang yang bisa melakukan hal itu untukku? Siapa?
Pernah aku mencari orang seperti itu. Lama, pencarian itu lama sekali. Aku hampir kehilangan kesabaran. Sampai pada suatu hari aku bertemu dengan seseorang. Seseorang yang sebenarnya biasa saja. Tapi entah mengapa dia selalu terlihat begitu indah. Aku tak mau cepat-cepat mengambil kesimpulan, dialah orang yang aku cari. Namun bukan. Bukan dia. Dia tak mampu memahamiku. Dia egois. Dia begitu menyebalkan (untuk beberapa waktu aku menganggapnya sebagai orang yang paling menyebalkan yang pernah kukenal).
Namun aku mampu menahan diri. Aku selalu menahan emosiku ketika berhadapan dengannya. Sehingga akhirnya aku mampu memaafkannya (mungkin lebih tepat aku yang harus meminta maaf padanya atas perasaanku padanya). Sekarang, emosiku kembali stabil walaupun aku hanya berdua dengannya.
Pencarianku terus berlanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger